tag:blogger.com,1999:blog-48725843864845649982024-02-07T16:37:33.949-08:00Kumpulan Cerita Sex 2018GoodLuck1233http://www.blogger.com/profile/03385509200099133229noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-4872584386484564998.post-15798310164764290522018-06-11T21:09:00.002-07:002018-06-11T21:09:54.064-07:00Kumpulan Cerita Sex 2018 Ngentot Di Pinggir Pantai<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC1LtcWsfw10eCn81r3Hs7GQ1Ff3NPqnKeBss5BLu9Lm_Rcc31s280E6B7RffGA0K0CdqGQShEEkmKrsxKY986PP0SdZX55efjePGFvIqNpH79cT0v9tmZhk7-kr44IIoQiKa5fvbqBaQ/s1600/202359_10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="396" data-original-width="300" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC1LtcWsfw10eCn81r3Hs7GQ1Ff3NPqnKeBss5BLu9Lm_Rcc31s280E6B7RffGA0K0CdqGQShEEkmKrsxKY986PP0SdZX55efjePGFvIqNpH79cT0v9tmZhk7-kr44IIoQiKa5fvbqBaQ/s400/202359_10.jpg" width="302" /></a></div>
<br />
<b><a href="https://brejonewsnoticias.blogspot.com/">Kumpulan Cerita Sex 2018</a></b> - Dinding rumah mulai agak kusam,tandanya rumah harus segera ada perhatian.Ya plafon juga sudah ada sedikit ada sedikit kerusakan,ya lumyan lama rumah ini berdiri sekitar 5 tahun yang lalu.Suasanya halaman yang dulunya asri oleh bunga warna-warni kini seakan tiada lagi,hanya tertinggal berbagi saja,bunga tulip,melati satu batang,bunga anggrek pemberian tante.<br />
<br />
Semua itu prediksi ku harus segera di percepat mengingat rumah ku sebagai tempat kost,Penghuninya biar nyaman yang “punya rumah kudu”perhatian juga.Mengingat service itu dimana saja harus baik.<br />
<br />
Aku Punya tempat kos-kosan,dengan menjadikan rumah sebagai tempat beristirihat sejenak bagi yang membutuhkan,Tapi dalam yang ku alami aku tidak pernah menduga ada kejadian mengesankan,ini ceritanya,Pertama kali aku mengenalnya adalah saat pulang dari Jakarta, dia adalah siswa sekolah keguruan yang ada di kotaku pada saat itu,dia cantik,manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih. Dasar nasibku lagi mujur tak lama berselang dia pindah kost kerumahku jadi mudah bagiku tuk lebih jauh mengenalnya.<br />
<br />
Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga aku tambah berani tuk menyatakan perasaan hatiku, lagi-lagi aku beruntung dia menerima pernyataanku ,ukh bahagianya aku.<br />
<br />
Suatu hari aku ada acara keluar kota ,iseng aku mengajaknya pergi,ternyata dia menyambut ajakanku. Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh pahanya mulanya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal,aku memberanikan diri mengelus- elus pahanya sampai kepangkal pahanya . Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tanganku.<br />
<br />
Aku tarik tanganku dari rok hitamya lalu bertanya padanya boleh nggak aku menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink.mulanya dia menolak ,aku coba merayunya bahwa aku ingin mengelus walau hanya sebentar.<br />
<br />
Akhirnya dia mengangguk pelan,langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas susunya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.Kupermainkan putting susunya dengan dua jari dia semakin mendesah ,sambil tetap menyetir aku tarik reslting celanaku dan aku keluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja ,aku pegang tangannya dan kutarik kearah penisku, saat tangannya menyentuh penisku yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya mungkin kaget karena baru pertama kali.<br />
<br />
Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penisku perlahan.<br />
<br />
“ Ang,punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku “ katanya<br />
“ Hmm,susumu juga kenyal sekali “ kataku sambil menikmati elusan tangannya pada penisku<br />
<br />
Tak lama kami sampai di kota tujuan,langsung aku cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi tuk belanja keperluan selama di kota itu.<br />
<br />
Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv ,kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya .<br />
<br />
“ Akh,Ang jangan terlalu keras “ katanya kala kuremas dengan rasa gemas.<br />
“ Maaf,habis susumu kenyal sekali “ kataku<br />
“ Iya ,tapi sakit “ katanya<br />
“ Iya pelan deh,kita pindah kedalam yuk “ kataku berbisik padanya dan mengangguk perlahan.<br />
<br />
Sesampainya didalam aku peluk dia dari belakang,kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.<br />
“ Akh,Ang ………..shhhhhhhh “ kata mendesah<br />
<br />
Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan kulepas bajunya hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam.Kukulum bibirnya ,dia membalas kulumanku dengan penuh gairah.Tangannya mengusap-usap penisku sesekali meremasnya sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga.<br />
<br />
“Ukh,…teruskan yang “ kataku<br />
“ Ikh besar sekali,panjang lagi “ katanya.<br />
“ Ssssst ,”kataku sambil mengulum putting susunya yang makin menegang,tanganku kupergunakan untuk menurunkan cdnya .Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus ,dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.<br />
<br />
“Akh,….teruskan pelan pelan “katanya sambil meremas penisku.Kemudian aku menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya ,dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya dan menegang saat lidahku yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tak henti-henti mendesah .<br />
<br />
“Sekarang giliranmu sayang “kataku padanya sambil menyodorkan penisku kemulutnya .Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluanku yang sejak tadi menegang ,saat dia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat .<br />
<br />
Setelah itu kutelentangkan kekasihku yang putih,susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu- bulu hitam halus .Perlahan – lahan aku menaikinya ,kugosok-gosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku.Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya ,pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan pada memeknya.<br />
<br />
“Ayo,akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sambil menarik pinggangku<br />
“Baiklah ,sayang aku masukkan ya “ kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan,sempit sekali.<br />
<br />
“Aduh..,sakit Ang akh……..” katanya<br />
“Sebentar juga hilang “ kataku,penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat.Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.<br />
<br />
“Terus ….lebih cepat akh………ukh nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 18 cm,penisku pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.<br />
<br />
“Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku padanya,dan dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya dia telah mencapai orgasme,dia berbaring lemas dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah .Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya ,melihat itu aku segera berbisik padanya bahwa aku akan bertanggung jawab atas semua ini.<br />
<br />
Barulah dia berubah riang kembali dan aku mulai aktifitas kembali menaik turunkan penisku dan dia merespon gerakanku dengan bersemangat .Malam itu melakukannya sebanyak 6 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai pagi.GoodLuck1233http://www.blogger.com/profile/03385509200099133229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4872584386484564998.post-79558908235200316002018-06-11T21:05:00.000-07:002018-06-11T21:05:15.851-07:00Kumpulan Cerita Sex 2018 Si Cantik Fifi Ku Selingkuhi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAIMpPMg0pYfZtg9aE1BpzpVik7UV9jHAOgDLdqCku7l1fudsnv5x8tGgGo2n6uOjRbKsQgt8HKfGbx-v2kUQQNjbp3FFtwnRX9Ehu7gMQtRyMctD-vaQD5jEoYlR4Cz0OTnLGgcce6WE/s1600/Kumpulan+Cerita+Sex+2018+Si+Cantik+Fifi+Ku+Selingkuhi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="430" data-original-width="592" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAIMpPMg0pYfZtg9aE1BpzpVik7UV9jHAOgDLdqCku7l1fudsnv5x8tGgGo2n6uOjRbKsQgt8HKfGbx-v2kUQQNjbp3FFtwnRX9Ehu7gMQtRyMctD-vaQD5jEoYlR4Cz0OTnLGgcce6WE/s400/Kumpulan+Cerita+Sex+2018+Si+Cantik+Fifi+Ku+Selingkuhi.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<b><a href="https://brejonewsnoticias.blogspot.com/">Kumpulan Cerita Sex 2018</a></b> - Sejak peristiwa sexku dengan Diana aku semakin aktif untuk mengikuti senam, yach biasa untuk menyalurkan hasratku yang menggebu ini.<br />
<br />
Kegiatan ini semua tentunya juga rapi karena ku nggak kepingin istriku tahu hal ini. Suatu ketika aku diperkenalkan pada teman-teman diana satu kelompok, dan pinter sekali diana bersandiwara dengan berpura-pura telah bertemu denganku pada suatu pesta pernikahan seseorang sehingga temannya tidak ada yang curiga bahwa aku telah berhubungan dengan diana.<br />
<br />
Hari ini, seusai senam jam 08.30 aku harus langsung kekantor untuk mempersiapkan pertemuan penting nanti siang jam 14.00. Kubelokkan kendaraanku pada toko buku untuk membeli perlengkapan kantor yang kurang, saat aku asyik memilih tiba-tiba pinggangku ada yang mencolek, saat kutoleh dia adalah fifi teman diana yang tadi dikenalkan.<br />
“Belanja Apa De…, kok serius banget…”, Tanyanya dengan senyum manis.<br />
“Ah enggak cuman sedikit untuk kebutuhan kantor aja kok…”<br />
Akhirnya aku terlibat percakapan ringan dengan fifi. Dari pembicaraan itu kuperoleh bahwa Fifi adalah keturunan cina dengan jawa sehingga perpaduan wajah itu manis sekali kelihatannya. Matanya sipit tetapi alisnya tebal dan…, Aku kembali melirik kearah dadanya.., alamak besar sekali, kira-kira 36C berbeda jauh dengan diana sahabatnya.<br />
“Eh.., De aku ada yang pengin kubicarakan sama kamu tapi jangan sampai tahu diana ya”, pintanya sambil melirikku penuh arti.<br />
“Ngomong apaan sih.., serius banget Fi…, apa perlu?”, tanyaku penuh selidik.<br />
“Iya perlu sekali…, Tunggu aku sebentar ya…, kamu naik apa..”, tanyanya lagi.<br />
“Ada kendaraan kok aku…” timpalku penasaran. Akhirnya kuputuskan Fifi ikut aku walaupun mobilnya ada, nanti kalau omong-omgngnya sudah selesai Fifi tak antar lagi ketempat ini.<br />
“Masalah apa Fi kamu kok serius banget sih…”, tanyaku lagi.<br />
“Tenang De…, ikuti arahku ya…, santai saja lah…”, pintanya.<br />
Sesekali kulirik paha Fifi yang putih itu tersingkap karena roknya pendek, dan Fifi tetap tidak berusaha menutupi. Sesuai petunjuk arah dari Fifi akhirnya aku memasuki rumah besar mirip villa dan diceritakan oleh Fifi bahwa tempat itu biasa dipakai untuk persewaan.<br />
<br />
“Ok fi sekarang kita kemana ini dan kamu mau ngomong apaan sih”, tanyaku tak sabar, setelah aku masuk ruangan dan Fifi mempersilahkan duduk.<br />
“Gini De langsung aja ya…, Kamu pernah merasakan Diana ya..?”, tanyanya.<br />
Deg…, dadaku berguncang mendengar perkataan Fifi yang ceplas ceplos itu.<br />
“Merasakan apaan sih Fi?”, tanyaku pura-pura bodoh.<br />
“Alaa De jangan mungkir aku dikasih tahu lho sama Diana, dia menceritakan bagaimana sukanya dia menikmatimu…, Hayooooo masih mungkir ya…”.<br />
Aku hanya diam namun sedikit grogi juga, nampak wajahku panas mendengar penuturan Fifi yang langsung dan tanpa sungkan tersebut. Aku terdiam sementara Fifi merasa diatas angin dengan berceloteh panjang lebar sambil sesekali dia senyum dan menyilangkan kakinya sehingga nampak pahanya yang mulus tanpa cacat. Aku hanya cengar cengir saja mendengar semua omomgannya.<br />
“Gimana De masih mau mungkir nih…, Bener semua kan ceritaku tadi…?”, Tanyanya antusias.<br />
Aku hanya tersenyum kecut. Kuperhatikan Fifi meninggalkan tempat duduknya dan tak lama kemuadian dia keluar sambil membawa dua gelas air minum. Fifi kembali menatapku tajam aku seperti tertuduh yang menunggu hukuman. Tak lama berselang kembali Fifi berdiri dan duduk disampingku.<br />
<br />
“De…”, sapanya manja.<br />
Aku melirik dan, “Apa?”, jawabku kalem.<br />
“Aku mau seperti yang kau lakukan pada Diana De…”, aku sedikit terkejut mendengar pengakuannya dan tanpa membuang waktu lagi kudekatkan bibirku pada bibirnya.<br />
Pelan dan kurasakan bibir Fifi hangat membara. Kami berpagut bibir, kumasukkan lidahku saat bibir Fifi terbuka, sementara tanganku tidak tinggal diam. Kusentuh lembut payudaranya yang kenyal dia tersentak kaget. Bibirku masih bermain semakin larut dalam bibirnya. Fifi kelihatan menikmati sekali sentuhan tanganku pada payudaranya. Sementara tangan kananku mengusap lembut punggungnya. Fifi semakin menjadi leherku diciumi dan tangan Fifi berada dipunggungku. Tanganku beroperasi semakin jauh dengan meraba paha Fifi yang mulus dia semakin menggelinjang saat tangan kananku mulai masuk dalam payudaranya. Tanpa menunggu reaksi lanjutan aku menaikkan BH sehingga tanganku dengan mudah menyentuh putting yang mulai mengeras.<br />
<br />
Kudengar nafas Fifi memburu dengan diselingi perkataan yang aku tak mengerti. Fifi mulai pasrah dan kedua tangaku menaikkan kaos sehingga kini Fifi hanya memakai rok mini yang sudah tidak lagi berbentuk sedangkan BH hitam sudah tidak lagi menutup payudaranya. Kudorong perlahan Fifi untuk berbaring di Sofa, Aku terkagum melihat putihnya tubuh yang nyaris tanpa cacat. Kuperhatikan putting susunya memerah dan kaku, bulu-bulu halus berada disekitar pusar menambah gairahku. Fifi hanya terpejam dan aku mulai menurunkan rok mini setelah jariku berhasil menyentil pengait dibawah pusar. Kini Fifi hanya tinggal memakai CD dan BH hitam kontras dengan warna kulitnya. Aku bergegas mempreteli pakaianku dan hanya tinggal CD. Cepat-cepat kutindih tubuh mulus itu dan Fifi mulai menggelinjang merasakan sesuatu mengganjal dibawah pusarnya. Aku turun menciumi kakinya sesenti demi sesenti.<br />
“Enggghh hhss”, hanya suara itu yang kudengar saaat mulutku beraksi di lutut dan pahanya.<br />
<br />
Penisku terasa sakit karena kejang. Mulutku mulai menjalar di paha.., benar-benar kunikmati sejengkal demi sejengkal. Tanganku mencoba menelusuri daerah disela pahany, Dan kudengar suara itu semakin menjadi saat tanganku berhasil menyusup dari pinggir CD hitam dan berhasil menemukan tempat berbulu dengan sedikit becek didalamnya. Tanganku terus membelai bulu-bulu kaku dan tangan satunya berusaha mempermudah dengan menurunkan CD didaerah pada berpapasan dengan mulutku. Kusibak semua penghalang yang merintangi tanganku untuk menjamah kemaluan, dan kini semakin nampak wajah asli kemaluan Fifi indah montok putih kemerahan dengan bulu jarang tapi teratur letaknya. Mataku terus mengawasi kemaluan Fifi yang menarik, kulihat klitorisnya membengkak keluar merah muda warnamya…, aku semakin terangsang hebat.<br />
<br />
Mulutku masih disela pahanya sementara tanganku terus menembus liang semakin dalam dan Fifi semakin menggelinjang terkadang mengejang saat kupermainkan daging kecil disela gua itu. Kusibakkan dua paha dengan merentangkan kaki kanan pada sandaran sofa sedangkan kaki kiri kubiarkan menyentuh lantai. Kini kemaluan Fifi semakin terbuka lebar. Mulutku sudah tak sabar ingin merasakan lidahku sudah berdecak kagum dan berharap cepat menerobos liangnya beradu dengan daging kecil yang manja itu dengan bulu yang tidak banyak. Kumisku bergeser perlahan beradu dengan bulu halus milik Fifi dan dia hanya bisa terpejam dengan lenguhan panjang setengah menjerit. Kubirakan dia mengguman tak karuan. Lidahku mulai menjilat dan bibirku menciba menghisap daging kecil milik Fifi yang menjorok keluar. Kuadu lidahku dengan daging kecil dan bibirku tak henti mengecup, kurasakan kemaluan semakin basah.<br />
<br />
Fifi berteriak semakin keras saat tangaku juga mengambil inisiatif untuk meremas payudaranya yang bergerak kiri kanan saat Fifi bergoyang kenikmatan. Aku juga tidak tahan melihat semua ini. Kutarik bibirku menjauh dari kemaluanya dan kulepas Cdku sehingga nampaklah batang penisku yang sudah tegak berdiri dengan ujung merah dengan sedikit lendir. Kusaksikan Fifi masih terpejam kudekatkan ujung penisku sampai akhirnya menyentuh kecil kemaluan Fifi. Jeritan Fifi semakin menjadi dengan mengangkat pantatnya supaya penisku menjenguk lubangnya. Kujauhkan penisku sebentar dan kulihat pantat Fifi semakin tinggi mencari. Kugesek gesekkan lagi penisku dengan keras, aku terkejut tiba-tiba tanfan Fifi menagkap batang penisku dan dituntun menuju lubang yang telah disiapkan. Denga lembut dan sopan penisku masuk perlahan. Saat kepala penis masuk Fifi menjerit keras dan menjepitkan kedua kainya dipinggangku. Kupaksakan perlahan batang penisku akhirnya berhasil menjenguk lubang terdalam milik Fifi. Kaki Fifi kaku menahanku dia membuka mata dan tersenyum.<br />
<br />
“Jangan digoyang dulu ya De…”, pintanya dan dia terpejam kembali.<br />
Aku menurut saja. Kurasakan kemaluan Fifi berdenyut keras memijit penisku yang tenggelam dalam tanpa gerak. Akhirnya Fifi mulai menggoyangkan pantatnya perlahan. Aku merasakan geli yang luar biasa. Kuputar juga pantatku sambil bergerak maju mundur dan saat penisku tenggelam kurasakan bibir kemaluan Fifi ikut tenggelam dengan kulit penisku. Tak seberapa lama aku merasakan penisku mulai panas dan geli yang berada diujung aku semakin menekan dan manarik cepat-cepat. Fifi merasakan juga rupanya, dia mengimbangi dengan menjepitkan kedua kakinya dipinggangku sehingga gerak penisku terhambat. Saat penis masuk karena bantuan kaki Fifi semakin dalam kurasakan tempat yang dituju.<br />
Aku tidak kuat dan, “Fi aku mau keluar”, lenguhku.<br />
Fifi hanya tersenyum dan semakin mempererat jepitan kakinya. Akhirnya, Kutekan semua penisku dalam-dalam dan kusaksikan Fifi terpejam dan berteriak keras. Kurasakan semprotan luar biasa didalam kemaluan Fifi. Dan aku terus menggoyangnya, tiba-tiba Fifi berteriak dan tangannya memelukku kuat-kuat. Bibirnya menggigit dadaku sementara pantatnya terus mengejang kaku, aku hanya terdiam merasakan nikmatnya semua ini.<br />
Aku menindih Fifi dan penisku masih kerasan didalam liang sanggamanya. Fifi mengelus punggungku perlahan seolah merasa takut kehilangan kenikmatan yang sudah direguknya. Perlahan kujauhkan pantatku dari tubuh Fifi dan kurasakan dingin penisku saat keluar dari liang kenikmatan. Aku terlentang merasakan sisa-sisa kenikmatan. Fifi kembali bergerak dan berdiri. Dia tersenyum melangkah menuju kamar mandi. Kudengar suara gemericik air mengguyur…,<br />
Fifi kembali mendekatiku, aku duduk diatas karpet untuk berdiri hendak membersihkan penisku yang masih belepotan, aku terkejut saat Fifi kembali mendorongku untuk tidur.<br />
“Eh fi aku mau ke kamar mandi dulu.., bersih- bersih nih…”<br />
Tapi tak kudengar jawaban karena Fifi menunduk di sela pahaku dan kurasakan mulut Fifi kembali beraksi memanjakan penisku dengan lidahnya. Aku geli menggelinjang merasakan nikmatnya kuluman mulut Fifi ke penisku. Telur penisku dijilat dan dihisap perlahan. Serasa ujung syarafku menegang.<br />
<br />
Kujepit kepalanya dengan dua pahaku, Aku mulia menggumam tak karuan tapi Fifi semakin ganas melumat penisku. Ujung penisku dihisap kuat-kuat kemudian dilepas lagi dan tangnnya mengocok tiada henti. Akhirnya aku menyerah untuk merasakan kenikmatan mulut Fifi yang semakin menggila. Kulihat kepala Fifi naik turun mengelomoh penisku yang menegang. Saat mulutnya menghisap kusaksikan pipi Fifi kempot seperti orang tua. Penisku dikeluarkan dari mulutnya dan kusaksikan kepala penisku sudah memerah siap untuk menyemprotkan air kehidupan. Fifi kembali menggoyang mulutnya untuk penisku tiada henti. Kepala penisku mendapat perlakukan istimewa. Dihisap dan dikulum. Lidahnya menjilat dan mengecap seluruh bagian penisku. Tangan Fifi membantu mulutnya yang mungil memegangi penisku yang mulai tak tentu arah. Aku kegerahan, kupegang kepalanya dan kuataur ritme agar aku tidak cepat keluar.<br />
<br />
Hanya suara aneh itu yang sanggup keluar dari mulutku. Aku mencoba duduk untuk melihat seluruh gerakan Fifi yang semakin liar pada penisku. Kepala Fifi tetap dalam dekapan tangaku, kuciumi rambutnya yang halus dan kobelai punggungnya yang putih licin, dia mulai berkeringat mengagumu penisku. Mulut Fifi berguman menikmati ujung penisku yang semakin membonggol. Tanganku kuarahkan untuk meremas payudaranya. Saat kegelianku datang, payudaranya jadi sasaran amuk tanganku. Kuremas kuat Fifi hanya mengguman dan melenguh. Gila, Sayang aku tidak berhasil mengatur waktu yang lebih lama lagi untuk tidak mengeluarkan cairanku. Mulut Fifi sekain ganas melihat tingkahku yang mulai tak karuan. Lenguhku semakin keras. diluar dugaan Fifi semakin kuat melakukan kuluman dan hisapan peda penisku. Akhirnya aku tidak tahan merasakan kenikmatan yang tiada tara ini. Kuangkat pantatku tinggi – tinggi, rupanya Fifi mengerti maksudku, dimasukkannya dalam-dalam penisku dan kurasakan Fifi tambah kuat menghisap cairanku aku jadi merasa tersedot masuk dalam mulutnya.<br />
<br />
Tak seberapa lama setelah cairanku habis, Fifi masih mengulum dan membersihkan sisa-sisa dengan mulutnya. Aku hanya bisa tengadah merasakan semuanya. Setelah itu Fifi mulai melepas mulutnya dari penisku. Kulihat semuanya sudah bersih dan licin. Fifi tersenyum dan dia mengelus dadaku yang masih telanjang. Aku baru bisa berdiri dan menuju ke kamar mandi saat Fifi beranjak dari duduknya untuk membuatkan aku minuman. Kubersihkan diriku. Aku minum sejenak, dan Fifi hanya diam saja memandangiku.<br />
“Kenapa Fi…?”, tanyaku.<br />
Dia memandangku dan berkata, “Maaf ya De sebenarnya aku tadi hanya memancingmu saja kok, aku nggak tahu kamu udah pernah main ama Diana atau belum, abisan aku lihat tatapan mata Diana sama kamu kadang mesra sekali sih aku jadi curiga”<br />
“Gila, kupikir”, tapi aku hanya senyum saja mendengarnya.<br />
<br />
Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 12.45 aku harus bergegas untuk menyiapkan rapat. Kami berdua menuju ke toko tempat Fifi memarkir mobilnya. Selama diperjalanan kami semakin mesra dan berkali-kali kudengar lenguh manja Fifi seakan masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Tangankupun sekali-kali tidak lagi takut menelungkup disela pahanya atu penggelayut dipayudaranya yang besar. Bahkan Fifi semakin membiarkan pahanya terbuka lebar dengan rok terangkat untuk mempermudah tanganku mengembara dikemaluannya. Fifipun tak mau kalah penisku jadi sasaran tangannya saat tangaku tidak menempati kemaluannya. Kurasakan penisku tegang kembali. Fifi hanya tersenyum dan meraba terus penisku dari luar celana. Akhirnya sampai juga ditempat Fifi memarkir mobil dan kami berpisah, Fifi memberikan kecup manja dan ucapan terima kasih.<br />
Aku hanya tersenyum dan bergumam, “Besok aku mau lagi..”<br />
Fifi mengangguk dan berkata “Kapanpun Ade mau, Fifi akan layani”<br />
Hati setanku bersoak mendengar jawaban yang mengandung arti kemanjaan sebuah penis dan keganasan kemaluan memerah dengan bulu halus. Diana tidak mengetahui kalau aku sering merasakan kemaluan Fifi yang putih dan empuk itu. Mereka masih tetap akrab dan berjalan bersama seperti biasanyaGoodLuck1233http://www.blogger.com/profile/03385509200099133229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4872584386484564998.post-22205958005871140432018-06-11T21:01:00.001-07:002018-06-11T21:01:39.706-07:00Kumpulan Cerita Sex 2018 Malam Natal Yang Penuh Kenangan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnVtHcfMcHwfmz9Q2HS5fNcRKO33Ms1wjNZMwRbc1rDAvb23wWgE5zG7jeWjHSKvsWiTkWR5iff8iJ8nWIZHnuuA4-Pg8pvl02FKS-hHVXtvDSGPQB6eBmfsRwUIt_DnzT9TPwF5vsEKI/s1600/Kumpulan+Cerita+Sex+2018+Malam+Natal+Yang+Penuh+Kenangan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="430" data-original-width="750" height="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnVtHcfMcHwfmz9Q2HS5fNcRKO33Ms1wjNZMwRbc1rDAvb23wWgE5zG7jeWjHSKvsWiTkWR5iff8iJ8nWIZHnuuA4-Pg8pvl02FKS-hHVXtvDSGPQB6eBmfsRwUIt_DnzT9TPwF5vsEKI/s640/Kumpulan+Cerita+Sex+2018+Malam+Natal+Yang+Penuh+Kenangan.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<b><a href="https://brejonewsnoticias.blogspot.com/">Kumpulan Cerita Sex 2018</a></b> - Pertama-tama saya ingin memperkenalkan namaku sebagai Alex dan kisah tak terlupakan ini terjadi pada hari ini dimana umat kristiani sedang ramai menyiapkan untuk hari natal keesokan harinya tetapi aku mencoba merayakan natal dengan caraku sendiri bersama kekasihku Novi dan teman baikku yang bernama Trisno di malam natal 2000.<br />
<br />
Waktu bertemu Novi memakai pakaian blouse kaos ketat you can see dan panjangnya sampai tengah pahanya sehingga paha putih mulus akan terlihat jelas, blouse berwarna hitam putih berbahan tipis dan di bagian atas model tali terkait ke bahunya.<br />
<br />
Blousenya itu mencetak jelas body dan buah dadanya yang berukuran 36B dan dari bokongnya yang nungging terbentuk bulatan penuh menyerupai gunung kembar terlihat celana dalam kecil dan tipis tercetak di blouse bagian belakangnya, paha putih mulusnya jika selagi duduk terlihat celana dalam tipisnya yang berwarna hitam sungguh seksi malam ini.<br />
<br />
Trisno tersenyum senang ketika bertemu apalagi melihat Novi terlihat seksi kulihat dia beberapa kali mencuri pandang ke Novi dan ketika kami bertiga berjalan dengan mobil dia beberapa kali berbicara dengan Novi sambil membalikkan tubuhnya ke belakang karena Novi duduk di belakang sementara aku terus menyetir mobil menuju ke karaoke di bilangan Harmoni.<br />
<br />
Kita memang ingin santai terutama aku karena untuk melepas stress akibat pekerjaan, bernyanyi dan tertawa di ruang tertutup tentu lebih enak dan puas. Memang betul, dicoba saja walaupun suara anda pas-pasan atau fals, tidak usah anda pikirkan karena semua teman anda tahu bahwa anda bernyanyi dan menikmati suasana untuk melepas beban kerjaan, teriak-teriak saja boleh kok! asal teman anda jangan pada budeg saja jadinya.<br />
<br />
Kami bertiga masuk keruangan VIP room di VIP ini ada kursi mebel yang panjang berbentuk huruf U kamar tidur tersendiri dan kamar mandi dalam lengkap. Setelah memesan makanan dengan satu picher bir dan nasi goreng berikut kentang goreng plus kacang mede, kami bernyanyi bersama dan kadang sendiri diselang-seling dengan dansa bertiga dan joged berdua pokoknya semua happy.<br />
<br />
Setelah tuntas makan dan minum kembali bernyanyi setelah melihat suasana telah menghangat aku melihat antara Trisno dan Novi adanya perasaan ingin berbincang tanpa adanya aku, maka aku mengambil inisiatif untuk ke bawah, bilangnya untuk mengambil rokok, padahal tinggal pesan saja ke kamar rokok dapat di antar ke kamar.<br />
<br />
Bagaimanapun juga peristiwa yang lalu sudah berlangsung cukup lama sehingga mereka agak cukup riskan juga untuk lebih mengakrabkan suasana yang ada. Ini terlihat ketika beberapa kali Trisno berusaha lebih mendekatkan diri ke Novi dengan posisi duduk Novi di antara kami berdua terlihat.<br />
<br />
Trisno kadang dengan ragu meletakkan tangannya di pundak Novi apabila Novi merebahkan badannya ke sofa, kadang dengan pura-pura bercanda tangannya diletakkan di paha Novi dan Novi juga terlihat canggung, kadang mencubit paha Trisno kadang merebahkan kepala dan badannya ke pundak Trisno dan kepadaku juga dia melakukan hal itu. Akhirnya, “Aku ke bawah dulu ya… mau ambil rokok di mobil.<br />
<br />
” kataku. Kulihat Trisno tersenyum, “Saya kalau bisa Marlboro…” kata Trisno. Novi hanya tersenyum, “Yaa sudah saya cariin deh kalau ada warung rokok di seberang jalan,” kataku memberi kesempatan ke mereka berdua untuk waktu yang agak memungkinkan mereka lebih mengakrabkan suasana yang ada karena bagaimanapun Novi adalah kekasihku dan Trisno adalah teman baikku yang sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri.<br />
<br />
Aku keluar ruangan dan segera mengambil rokok di mobil dan segera naik kembali ke atas. Aku sengaja tidak masuk ke dalam ruangan, tapi karena kulihat pintunya yang sebagian tengahnya dari kaca gelap maka aku dapat melihat ke dalam. Aku ingin tahu apa mereka telah akrab kembali? Kebetulan di lantai atas suasananya sepi dan dari luar kaca itu aku dapat melihat ke dalam, karena di dalam ruangan itu lampunya dalam keadaan hidup sementara di luar dalam keadaan gelap.<br />
<br />
Biasanya di dalam dimatikan dan hanya diterangi dari cahaya TV yang menyala. Kulihat ternyata posisi Trisno telah berubah sekarang. Mereka terlihat sedang saling berpelukan mesra. Kulihat tangan Novi melingkar ke belakang leher Trisno, sementara tangan Trisno juga memeluk pinggang Novi. Trisno sedang mencium bibir Novi dan ternyata Novi membalas dengan menengadahkan kepalanya ke atas.<br />
<br />
Mereka saling melumat, terlihat dari gerakan kepala Trisno dan Novi yang saling berpindah posisi miring kiri dan kanan dengan penuh emosi mereka berdua tengah saling mempermainkan lidahnya. Setelah cukup lama maka tangan Trisno mulai merayapi lekuk lekuk tubuh Novi.<br />
<br />
Kadang tangannya meremas bongkahan bokong Novi dan perlahan merayap ke atas dan sampai ke gundukan bukit buah dada Novi dan dengan remasan perlahan tapak tangannya lalu membuat gerakan meremas dan memutar seperti memijat.<br />
<br />
Ketika Novi menengadahkan kepalanya ke samping segera Trisno menundukan kepalanya ke gundukan buah dada Novi dan melakukan gerakan mencium buah dadanya dari luar blouse sambil menciumi dada Novi. Dari luar, tangan Trisno menarik tali di pundak kiri Novi lalu menarik tali itu ke bawah melewati tangannya karena dia tidak memakai BH.<br />
<br />
Maka tersembulah buah dadanya bagian kiri dengan daging yang putih mulus dengan putingnya yang telah mengeras di muka Trisno. Dengan perlahan lidah Trisno menyapu gundukan bukit buah dada Novi dan kadang menghisap perlahan puting Novi.<br />
<br />
Kulihat Novi memejamkan matanya dan mulutnya terbuka. Aku tidak dapat sama sekali mendengar erangan dan desahan Novi karena ruangan itu kedap suara dan juga adanya suara lagu-lagu yang terus berputar di ruangan itu. Tapi itu tidak menghalangi keinginanku untuk terus melihat dari luar tanpa berusaha untuk masuk ke dalam kamar karena aku sudah berjanji kepada Trisno bahwa aku akan membagi semua milikku kepadanya termasuk kekasihku dan aku akan ceritakan di lain kesempatan bagaimana Trisno juga memberikan adiknya kepadaku.<br />
<br />
Novi telah birahi, dia menggelinjangkan badannya ketika Trisno terus menghisap putingnya. Sementara tangan kanannya mengangkat pinggul Novi ke atas dan Novi dengan pasrah mengikuti gerakan tangan Trisno yang mengangkat blouse ketat Novi ke atas. Blouse itu berhenti di atas pinggulnya sehingga sebagian pinggulnya yang putih mulus itu telah berada di dalam genggaman tangan Trisno.<br />
<br />
Tangan itu terus mengusap dan membelai paha jenjang, sementara celana dalam hitam Novi yang tipis terlihat jelas dan gundukan daging liang kemaluannya tercetak di kain penutup celananya juga terlihat remang-remang bulu-bulu kemaluannya keluar dari atas celana dalam mini Novi.<br />
<br />
Tangan Trisno yang kiri kulihat membuka reitsleting celana jeansnya dan kulihat tangannya mengeluarkan kejantanannya yang ternyata telah menegang dan besar lalu mengarahkan tangan Novi untuk memegang batang kejantanannya.<br />
<br />
Novi dengan perlahan memegang batang kemaluan tersebut, dan secara perlahan lama kelamaan mulai mengurut batangan itu ke atas ke bawah dan mereka berdua terus memberikan rangsangan kepada lawannya masing-masing. Tangan Trisno kadang meremas bongkahan pantat Novi dan meremas pinggul Novi.<br />
<br />
Sementara Novi tangannya terus mengurut batang kemaluannya ke atas ke bawah. Cukup lama mereka melakukan hal itu. Kurasa mereka berdua saling mendesah dan mengerang terlihat dari gerakan bibir dan mulut Trisno dan Novi yang kadang terbuka dan tertutup.<br />
<br />
Kadang mereka saling bicara diselingi ciuman mesra layaknya orang bercumbu penasaran dan cemburu pasti ada pada diriku tapi dorongan untuk melihat tindakan mereka berdua lebih kuat di otakku saat ini. Blouse Novi, tali dipundaknya telah terlepas kedua-duanya ke bawah sehingga blouse tersebut kini terlipat di tengah badan Novi, bibir dan lidah Trisno berganti-ganti mengisap dan melumat bukit dada Novi kiri dan kanan membuatnya mengerang dan menggelinjang badannya.<br />
<br />
Kulihat Trisno berkata sesuatu ke Novi dan tangan Trisno mengangkat Novi ke pangkuannya kulihat Trisno duduk menyandarkan badannya ke belakang. Sementara Novi duduk di pangkuan Trisno, dengan mesranya tangan Trisno meremas bongkahan pantat Novi sementara mulut mereka berdua saling lumat saling bermain lidah dan kadang tangan Trisno keduanya meremas kedua bukit dada Novi dan Novi pun karena terangsang mulai menggerakkan perlahan pinggulnya maju mundur.<br />
<br />
Rupanya batang kemaluan Trisno tengah digesek-gesekkan ke belahan kemaluan Novi walaupun Novi tetap memakai celana mininya yang tipis, tapi aku yakin Novi merasakan gesekan batang kemaluan Trisno di belahan kemaluannya.<br />
<br />
Tak kumengerti kenapa Trisno tidak melepas celana dalam Novi yang tipis dan kecil itu padahal tinggal menarik atau menggeser sedikit tutup kain tipis kecil penutup belahan kemaluan Novi, maka liang kemaluan Novi akan terbuka di hadapannya dan tentu batang kemaluan besar itu dapat menerobos belahan liang kemaluannya.<br />
<br />
Hanya terlihat tangan Trisno masuk ke dalam celana Novi di bagian pantat dan hanya dengan menggeser kain tipis pada pantat Novi. Jemari Trisno dengan leluasa meremas bongkahan pantat Novi.<br />
<br />
Saya hanya bermasturbasi ria sambil menonton atraksi yang menggairahkan itu. Novi terus bergerak di pangkuan Trisno, kedua tangannya merangkul leher Trisno sehingga bukit buah dada Novi tepat berada di muka Trisno. Sementara gerakan pantatnya maju mundur memberikan gesekan pada belahan kemaluannya kadang kepalanya tertunduk dan membuat bukit dadanya menekan muka Trisno saat itu Trisno memberikan sapuan pada bukit tersebut dengan lidahnya.<br />
<br />
Pada saat kepalanya terlempar ke belakang, Trisno meremas buah dada itu dengan tangan kanannya melakukan gerakan memuntir perlahan puting Novi. Sementara tangan kirinya menyelinap ke belakang bongkahan bokong Novi dan membantu menggerakkan pinggul Novi maju mundur berirama kadang cepat kadang dengan gerakan lembut.<br />
<br />
Lidah dan mulutnya tak kalah sibuk terus melumat dan menjilati sekujur dada, leher dan muka Novi seperti mandi kucing. Kurang lebih lima belas menit mereka berdua bergerak seperti penari erotis dan akhirnya Novi sepertinya telah ejakulasi dengan keluar air kenikmatannya, terlihat dari gerakannya yang perlahan dan lemas dibahu Trisno.<br />
<br />
Trisno berbisik dan lalu merebahkan Novi ke kursi panjang itu dengan posisi tetap seperti dalam pangkuan. Maka ketika direbahkan ke kursi posisi Novi dalam keadaan tertindih dengan kakinya yang tetap mengangkang lebar. Sementara kedua paha Trisno berada di antara paha Novi.GoodLuck1233http://www.blogger.com/profile/03385509200099133229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4872584386484564998.post-70942251821060186682018-06-11T20:58:00.002-07:002018-06-11T20:58:39.992-07:00Kumpulan Cerita Sex 2018 Semoknya Body Tante Marry<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-YZb1cuhFXVWtplyHlAoVGzN_GE95wYKuWtUp5sc9q7P-upAsc5XFQDKTMiwCMNlM-RJ0iTykB1Y3tUJjAtiHXGbWqvQF8YUkWKvLXR0f9T4pl3657wClqqjrlpCLUY1QoS2orZCp6OI/s1600/Kumpulan+Cerita+Sex+2018+Semoknya+Body+Tante+Marry.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="430" data-original-width="480" height="357" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-YZb1cuhFXVWtplyHlAoVGzN_GE95wYKuWtUp5sc9q7P-upAsc5XFQDKTMiwCMNlM-RJ0iTykB1Y3tUJjAtiHXGbWqvQF8YUkWKvLXR0f9T4pl3657wClqqjrlpCLUY1QoS2orZCp6OI/s400/Kumpulan+Cerita+Sex+2018+Semoknya+Body+Tante+Marry.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<b><a href="https://brejonewsnoticias.blogspot.com/">Kumpulan Cerita Sex 2018</a></b> - Sejak kecil aku tinggal bersama nenekku, dan bersama nenekku tinggal om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari nenekku). Omku yang ketiga menikah dengan seorang wanita yang bernama Merry yang kupanggil dengan sebutan Tante Merry. Tante Merry orangnya cantik, wajah dan tubuhnya cukup sexy dan orangnya mudah bergaul, terutama denganku.<br />
<br />
Oh ya, namaku adalah Dharma, masih sekolah di SMA waktu itu. Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan aku yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Merry sedang bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Merry mengusap penis omku, sebut saja Om Chandra. Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu aku melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Merry.<br />
<br />
Setelah mereka menikah 1 tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami. Kalau Tante Merry hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari aku dipanggil oleh Tante Merry untuk menjaga rumahnya.<br />
<br />
Ketika aku datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku, “Dharma, masuk ke kamar..!” teriaknya.<br />
“Ya Tante..” jawabku.<br />
Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, aku disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran aku mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Merry tahu aku gemetaran.<br />
Dia bertanya, “Kenapa Dharma gemetaran..?”<br />
“Enggak Tante,” jawabku.<br />
Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Dharma, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.”<br />
“Ya Tante.” jawabku.<br />
<br />
Kepalaku terasa pusing, baru pertama kali aku menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Merry. Lalu aku ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Merry.<br />
<br />
Kira-kita jam 3 sore, tante pulang dan aku menyambutnya dengan penuh harap. Tante Merry langsung masuk kamar, sedangkan aku menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya untuk disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggallah di rumah aku dan Tante Merry saja.<br />
<br />
Setelah pembantunya pergi, Tante Merry menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya.<br />
Lalu Tante Merry berkata, “Dharma, seperti yang kujanjikan, aku akan meneruskan pendahuluan tadi.”<br />
Aku diam saja, gemetar menahan nafsu.<br />
Tiba-tiba Tante Merry mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Dharma, hisap bibirku..!”<br />
Aku menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, aku menjadi salah tingkah.<br />
<br />
Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, aku sangat kaget.<br />
“Wah punyamu sudah tegang dan besar Dharma,” sahut Tante Merry.<br />
Lalu Tante Merry berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?”<br />
Aku menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”<br />
Tante Merry tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.”<br />
Lalu Tante Merry membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar.<br />
<br />
Sambil gemetaran aku memegang buah dadanya dan memegang putingnya.<br />
Tante Merry mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Dharma.., terus..!”<br />
Lalu dengan memberanikan diri aku mencium putingnya, dan Tante Merry bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga aku juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Dharma, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Chandra.”GoodLuck1233http://www.blogger.com/profile/03385509200099133229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4872584386484564998.post-89675851544366916772018-06-11T20:55:00.003-07:002018-06-11T20:55:47.827-07:00Kumpulan Cerita Sex 2018 Ngentot Dengan Dinar Sang Pujaan Hari di Desa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivFgEOZopcMWre3Qbjbquezl0gzXfySivldF5ommdvQWPYx4XaWRHyy5wOfa7LgJcxM5m6SE66tDWhcmUPZD0qThIdS98e8r7uQVBl8BADZuLnhzurCusEJpg-RLeiC0VoDFD7S_4tihw/s1600/Ngentot-Dengan-Dinar-Sang-Pujaan-Hari-di-Desa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="427" data-original-width="300" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivFgEOZopcMWre3Qbjbquezl0gzXfySivldF5ommdvQWPYx4XaWRHyy5wOfa7LgJcxM5m6SE66tDWhcmUPZD0qThIdS98e8r7uQVBl8BADZuLnhzurCusEJpg-RLeiC0VoDFD7S_4tihw/s400/Ngentot-Dengan-Dinar-Sang-Pujaan-Hari-di-Desa.jpg" width="280" /></a></div>
<br />
<br />
<b><a href="https://brejonewsnoticias.blogspot.com/">Kumpulan Cerita Sex 2018</a></b> - Panggil saja aku Dinar, umurku 18 tahun aku duduk dibangku SMA. Aku termasuk siswi yang rapi dan mempesona. Aku berkulit putih dan berambut panjang. Kalau jaman sekarang bisa disebut cabe-cabean. Aku terlahir dari keluargayang biasa saja, ibuku membuka warung kelontong dirumah. Sedangkan ayahku bekerja dipabrik dan hanya seminggu sekali pulang kerumah. Aku memiliki kakak yang sudah berkeluarga. Sekarang aku hanya dirumah berdua saja dengan ibuku. Kegiatan sehari-hariku setelah pulang sekolah yaitu membantu ibu berjualan. Orangtuaku menginginkan aku menjadi orang yang sukses.<br />
<br />
Aku harapan satu-satunya karena kakakku juga seorang ibu rumah tangga biasa dengan lulusan SMA. Ayahku bekerja banting tulang demi aku karena sebentar lagi aku lulus dari SMA dan aku akan meneuskan pendidikanku ke jengjang yang lebih tinggi. Kebetulan aku siswa berprestasi di sekolah jadi setiap ada tawaran masuk ke perguruan tinggi melalui tes aku selalu lolos dalam ujian tersebut.<br />
<br />
Namun apalah daya semua harus dengan uang. Aku harus bersabar dan gak boleh memaksa kedua orangtuaku. Kalau memang gak bisa berkuliah kerjapun aku gak masalah. Toh dapat menghasilkan uang bisa membantu kedua orangtua. Namun seiring berjalanya waktu kedua orangtuaku memiliki tabungan khusus untuk aku masuk ke perguruan tinggi.<br />
<br />
Karena aku termasuk siswa berprestasi aku hanya mengeluarkan biaya 50% saja. Gak banyak yang dibayarkan aku termasuk golongan orang yang beruntung. Aku diterima di perguruang tinggi negeri yang sangat diidam-idamkan semua temanku. Orangtuaku sangat bangga kepadaku. Namun letak kampus dengan rumah lumayan sangat jauh.<br />
<br />
Kira-kira perjalanan satu jam belum lagi jika jalan macet. Ibuku menghendaki aku untuk mencari kost di dekat kampus. Aku masih berfikir panjang lagi karena mungkin biaya tambah banyak. Tapi mau bagaimana lagi daripada waktu habis dijalan dan selalu terlambat. Aku harus focus dengan Ujian Nasional terlebih dahulu.<br />
<br />
4 hari aku harus menghadapi ujian penentu kelulusanku. Setiap hari aku belajar memahami semua materi pelajaran. Aku sudah dapat kampus yang aku inginkan dan aku harus belajar sungguh2-sungguh untuk menghadapi ujian nasional ini. Waktu berjalan sangat cepat hari demi hari aku lalui ujian nasionalpun aku sudah melewati dengan sangat lancar.<br />
<br />
4 hari sudah aku melaksanakan ujian tertulis aku percaya bahwa aku lulus dengan nilai yang memuaskan. Setelah aku menjalani ujian nasional tersebut aku bersantai sejenak sambil menunggu kelulusan. Sambil mengurus segala keperluan untuk berkuliah nanti. Aku dibelikan sepeda motor oleh ibuku walaupun itu bekas aku senang sekali.<br />
<br />
Orangtuaku mampu memberikan apa saja yang aku inginkan. Dan aku harus membalas semua dengan belajar bersungguh-sungguh. Pengumuman kelulusan itu akhirnya datang juga. Acara wasana warsa dan kelulusan dengan mengundang kedua orangtua. Dalam hatiku sangat berdebar-debar menunggu hasil itu.<br />
<br />
Ayah dan ibuku berangkat ke acara tersebut, mereka duduk di kursi tengah sesuai nama yang sudah tertera. Acara sudah dimulai dengan berbagai macam sambutan dan pentas seni. Pada akhirnya acara yang ditunggu-tunggu datang juga. Pengumuman kelulusan dan nilai terbaik saat itu. Ayahku mengambil amplopku dan dia membuka bahwa aku LULUS.<br />
<br />
Ayah tampak bahagia sekali melihat hasil itu. Belum cukup itu saja ternyata aku mendapat nilai tertinggi Ujian Nasional itu. Aku dan kedua orangtuaku maju ke depan. Mereka menangis bahagia ketika itu dan memelukku dengan sangat erat. Sambil diputarkan video kegiatan sehari-hari orangtuaku. Aku gak menyangka sekolah bisa memutar video itu.<br />
<br />
Disitu menjelaskan bahwa orang yang berhasil gak diukur dengan materi. Orang yang pas-pasan dan sederhana seperti aku pun bisa meraih keberhasilan. Aku mendapatkan ucapan selamat dari banyak temanku dan orangtuanya. Bahkan aku mendapatkan uang atas prestasiku. Semua menjadi kebanggan tersendiri dan semoga aku bisa mempertahankannya.<br />
<br />
Acara selessai dan aku pulang dengan kedua orangtuaku,<br />
<br />
“Ayah bangga sama kamu Tari, kamu membuktikan bahwa kerja keras bapak selama ini gak sia-sia…”<br />
<br />
“Terimakasih pak, sudah banyak mengusahakan biaya untuk aku sampai aku dapat kuliah…”<br />
<br />
“Kamu harus mempertahankannya , gak berprestasi di kampus kelak gak apa-apa yang penting kamu kuliah yang sungguh-sungguh. Diluar sana pergaulan semakin kejam kamu juga harus jaga dirimu. Kenal dengan lawan jenis gak dilarang asal ada batasannya nak…,”<br />
<br />
“Iya pak, saya akan menjaga pesan bapak saya juga akan pilih-pilih jika bergaul…”<br />
<br />
“Jadilah seperti ini sederhana dan gak banyak tingkah. Pesan ayah jaga dirimu sebagai wanita remaja, jangan asal bergaul. Di kost juga hati-hati menjaga diri hindari semua yang menjerumuskanmu. Intinya semua kembali pada dirimu sendiri…”<br />
<br />
“Iya pak tenang saja aku bisa menjaga diri..”<br />
<br />
Setiap hari ayah selalu berpesan itu beliau takut aku masuk ke dalam pergaulan bebas. Apalagi aku kost gak pulang ke rumah. Namun aku percaya pada diriku sendiri aku bisa menjaga diri. Hari pertama masuk kuliah pun tiba. Ayah ibu mengantar aku sampai kost membawa barang-barang banyak sekali. ayah ibu gak bisa lama-lama karena mereka harus bekerja.<br />
<br />
Aku mencium dan berjabat tangan tampak ibu berlinang air mata. Aku tetap tegar meyakinkan ibuku supaya gak terlalu khawatir dengan ku. Walaupun dalam hatiku juga berat gak pernah pisah dengan kedua orangtuaku. Namun ini semua demi kesuksesanku dan aku ingin membahagiakan mereka. Setelah itu mereka pulang dan aku bersiap-siap untuk ospek.<br />
<br />
Segala keperluan sudah disiapkan aku tinggal berangkat ke kampus saja. Sebulan dua bulan aku mendapatkan teman baru mereka sepertiku biasa saja. Mereka juga berasal dari kampung. Selama sebulan penuh aku gak pulang karena kegiatan padat dan hanya berkomunikasi saja dengan orangtuaku.<br />
<br />
Ternyata benar apa kata ayah pergaulan disini sangat kejam. Pasangan muda mudi berpacaran bebas diarea taman kampus bahkan ada yang satu kos. Gak terbayangkan apa yang mereka lakukan di dalam kamar kost. Sudah seperti suami istri saja, semoga aku tetap bisa menjaga diriku. Tetapi kenyataan berpihak lain selama satu tahun aku bisa menjaga diriku.<br />
<br />
Selebihnya aku sudah masuk ke dalam pergaulan bebas. Setelah aku mengenal seorang lelaki namanya Adit. Dia seorang lelaki yang sudah merenggut keperawananku. Entah aku bisa hanyut dalam situasi karena aku sebelumnya sering melihat video porno. Temanku yang awalnya lugu dia juga berubah drastis.<br />
<br />
Menjadi sangat nakal dan sex bebas sudah menjadi makanan sehari-hari. Yang paling parah Adit yang aku kenal adalah seorang pemuda yang beekrja sebagai sopir angkot. Kala itu perkenalan dimulai saat angkot dia sering ngetime di depan kampusku. Dia sopir angkot yang rapid an masih muda. Yang terlintas dipikiranku saat itu aku tertarik dengan Adit.<br />
<br />
Aku sengaja gak naik motor hanya untuk menaiki angkot dan bertemu Adit. Setiap pagi aku menunggu angkot itu lewat. Kebetulan aku selalu duduk di depan dekat dengannya. Lama-lama dia hafal juga kalau aku sering naik angkotnya. Kita ngobrol layaknya sudah akrab berteman. Aku menjalin pertemanan sekitar 2 bulan saja.<br />
<br />
Aku diantar jemput dengan angkotnya apalagi musim hujan. Gak mungkin aku naik motor pastinya diantar dan dijemput Adit. Dia sangat perhatian sekali denganku, dia juga selalu menolak jika aku ajak menginap di kost. Disini aku lebih agresif aku memegang tangannya aku coba mengelus pundaknya. Tetapi sepetinya dia kurang respon denganku.<br />
<br />
Pada suatu hari aku ada kuliah malam sampai jam 11 malam. Dia sudah setia menunggu di depan kampusku,<br />
<br />
“Hay Dit, udah lama ya nungguin aku…”<br />
<br />
“Enggak kok baru saja satu jam yang lalu, udah selesai belum kuliahmu?”<br />
<br />
“Udah nih ayo kita pulang…”<br />
<br />
Aku masuk ke dalam angkot dan dia menghidupkan mesin mobilnya. Sepanjang perjalanan kita cerita pengalaman berpacaran. Aku gak banyak cerita karena aku memang belum pernah pacaran. Adit banyak bicara mengenai pacarnya yang dahulu. Adit jujur kalau punya pacar pasti dia melakukan hubungan sex.<br />
<br />
Kala itu aku terkejut karena dibalik diamnya Adit ternyata ganas juga. Sudah melakukan hubungan sex dengan banyak wanita,<br />
<br />
“Jalan-jalan aja deh aku masih pengen sama kamu malam ini, ucapku dengan lirih”<br />
<br />
“Kamu pengen kemana ini udah malam loh dingin pula, ucap Adit…”<br />
<br />
“Kan ada kamu yang bisa ngangetin aku…”<br />
<br />
Adit tampak tersenyum dengan keganjenanku. Kita melewati jalan dengan penuh keramaian yang semakin malam semakin ramai. Adit mengajakku ke jalan yang sepi menyusuri Desa. jalannya gelap banyak orang berpacaran di pinggir jalan. Kayaknya emang tempat khusus untuk berpacaran. Sepanjang jalan semua pasangan berpelukan menikmati dingin dan kerlap kerlip bintang.<br />
<br />
Aku terus mencari tempat yang sunyi. Akhirnya ketemu juga dibawah pohon besar Adit berhenti. Angina berhembus semakin kencang terasa sangat dingin sekali. Adit menutupi semua kaca dan pintu angkotnya,<br />
<br />
“Aku jadi inget mantanku , dulu aku bercumbu di bawah pohon ini, ucap Adit”<br />
<br />
“kenapa harus inget mantan terus sihdisini kan udah ada aku , aku juga bisa melayanimu malam ini” jawabku dengan sensi<br />
<br />
“jangan marah dong Tari aku hanya ingin membuatmu cemburu saja, aku pengen menikmati malamku bersamamu…”<br />
<br />
Aku tersipu malu ketika Adit berkata seperti itu. Adit mendekati aku dia duduk disebelahku, tanpa basabasi dia memelukku dengan sangat erat. Dia memandangiku dan mengecup bibirku dengan perlahan. Dia mengulum bibir manisku dengan lembut. Aku membalas ciumannya dengan mengulum bibirnya.<br />
<br />
Dingin seketika hilang dan berubah menjadi kehangatan. Dia terus menciumi bibirku , lidahnya terus bergoyang di dalam bibirku. Aku terbawa suasana aku enggan melepaskan ciuman nikmat itu. aku memintanya terus menciumiku. Dia menuruti perkataanku dia terus membuat aku sangat nyaman berada disampingnya.<br />
<br />
Tangannya memeluk erat tubuhku dengan perlahan dia melepaskan pelukan itu. Tangannya mengelus tubuhku dan kemudian dia memegang payudaraku. Payudara perawan yang masih kencang dan montok. Tangannya meremas-remas payudaraku hingga aku lemas. Remasan itu sangat nikmat sekali, tangannya diputar-putar di kedua payudaraku. Aku sedikit mendesah karena terlalu nikmat,<br />
<br />
“Aaaahhhhhh Dit..nikmat aaaaakkkkhhhhhhhhh….”<br />
<br />
Setelah itu dia kembali mencium bibirku dan tangannya terus meremas payudaraku. Aku sudah terbawa suasana horny. Dia membuka bajuku terlihat bra merah yang menutupi payudaraku. Dia tampak beringas melihatnya. Aku sudah gak bisa merasakan dinginnya malam padahal aku gak memakai baju.<br />
<br />
Aku sodorkan payudaraku aku sudah gak sabar ingin terus dibelai Adit. Aku dan Adit pindah di belakang. Kita bercumbu di belakang karena didepan sempit. Dibelakang kita bebas bergerak walaupun gak beralaskan apapun terasa nikmat apabila terus berada didekatnya. Aku terbaring dibelakang sudah siap menikmati malam mencekam itu.<br />
<br />
Adit mendekati ku dia melepas semua pakaiannya. Dan dibuat alas untuk bercumbu. Aku hanya memakai bra dan celana dalam saja. Kebetulan celana dalam dan bra ku serasi berwarna merah. Membuat Adit semakin horny melihatku seperti itu. Tubuhku yang mulus itu bersiap untuk dinikmati. Tubuh Adit yang kekar membuat aku semakin gak sabar kala itu.<br />
<br />
Dia berada diatasku menciumi bibirku. Tampak k0ntolnya semakin membesar tegak mengenai vaginaku terasa sekali. Keras tegak dan sangat kencang ciuman yang nikmat gesekan k0ntol yang sangat tajam aku horny,<br />
<br />
“Aaahhhhh Dit aku horny…aaaaaakkkhhhhhhhhh……”<br />
<br />
Dia membuka bra ku dan meremas payudaraku dengan keras. Putingnya dia putar-putar dengan jemarinya, tubuhku bergetar saat itu,<br />
<br />
“Ooohhhhhh…aaahhhh…terus Dit …aaaaaaakkkhhh ooohhhh…..nikmat Dit …aaaaaaaaaaahhh…”<br />
<br />
Dia terus memutar kedua putingku dengan jemarinya. Dan kemudian lidahnya menjulur mendekati putingku , dia jilati putingku secara bergantian. Tubuhku semakin mengejang kuat, Adit tampak sangat nafsu. Birahinya muncul , bibirnya mengulum payudaraku. Seperti layaknya ibu yang menyusui anaknya, tetapi ini beda aku menyusui Adit dengan penuh kegairahan,<br />
<br />
“Oohhh Dit …aahhhh…. Dit ….terus…aaakkkhhh lagi….ooohhh aaaaaaaahhhh……”<br />
<br />
Adit terus membuat aku nafsu dia pun semakin beringas denganku. Kita sudah gak memakai pakaian dan celana dalam. Didalam angkutan itu kita sudah telanjang, tubuhnya berada diatasku. Dia terus menciumi tubuhku hingga bergetar seluruh tubuhku,<br />
<br />
“Oooohhhhhhhhh…aaaahhhhh……..ooohhhhh………”<br />
<br />
Dia kemudian menciumi vaginaku yang masih perawan itu. Rambut kemaluanku yang belum banyak tumbuh itu membuat Adit gemas. Vaginaku yang masih merah merekah itu membuat dia semakin nafsu. Vaginaku dibelai dari atas hingga bawah, bulu-bulu kemaluan terasa sangat tegak. Dia membuat vaginaku dengan jemarinya.<br />
<br />
Lidahnya kembali bermain menjilati vaginaku hingga aku lemas,<br />
<br />
“Aaaahhhh……ooohhh…aaahhhhh….lagi….aaaaaaaahhhhhhhhh……”<br />
<br />
Dia mengecup lubang vaginaku dengan lembut tubuhku bergetar kembali. Menggeliat tubuhku merasakan kenikmatan itu. Kemudian dia mencoba menggesek-gesekkan k0ntolnya. Aku semakin horny, dia mencoba memasukkan k0ntolnya ke dalam lubang vaginaku. Kakiku mengangkang lebar dan k0ntolnya bersiap memasuki vaginaku.<br />
<br />
Perlahan ujungnya masuk ke dalam vaginaku,<br />
<br />
“Aaaaahhhh…aaakkkkhh sakit Dit aaaaahhhhhhhhhhhhh….”<br />
<br />
Sakit namun nikmat itulah yang aku rasakan. Semakin lama k0ntolnya masuk ke dalam, setengah k0ntolnya masuk aku tak tahan,<br />
<br />
“Oooohhhhhhhhhh nikmat aaaaaaaaaahhhh…aaakkkkhhh…oohhh…..lagi……”<br />
<br />
Lalu Adit menekan k0ntolnya masuk kedalam vaginaku. Terus dia tekan masuk dan akhirnya masuk seluruh batang k0ntol itu. Aku menjerit karena sepertinya selaput keperawananku sobek dan mengeluarkan sedikit darah,<br />
<br />
“Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh…..ooooooooohhhhhhh……..aaaaaaakkkhhhhhh……”<br />
<br />
Gerakan maju mundur itu terasa sekali hingga masuk kedalam. Terasa sangat nikmat tangannya terus meremas-remas payudaraku dengan keras. Aku sangat nafsu Adit begitu pula sangat beringas. Kita sudah sama-sama merasakan nafsu birahi yang sangat tinggi. Sesekali aku merasakan kesakitan dia mengulum putting susuku agar aku merasakan kenikmatan.<br />
<br />
Dia begitu lincah bermain sex sekalipun didalam angkot. Tempat yang kurang layak untuk melakukan hubungan sex. Namun terasa lebih nikmat sperti di kasur busa yang empuk dan nyaman. Angkot terasa bergoyang saat kita melakukan hubungan sex. Tekanan demi tekanan terus dia lakukan, terus dia dorong k0ntolnya masuk ke dalam.<br />
<br />
Selama 20 menit dia gak melepaskan k0ntolnya. Seakan terus tertancap di dalam vaginaku,<br />
<br />
“Oooohhh ahhhhh lagi Dit aaahhhh…oohh….aaaaaaakkkhhh…uuuuuuhhhhh….”<br />
<br />
Gearakan semakin cepat dan akhirnya pejuh itu keluar,<br />
<br />
“Crrrooooottttttttttt….ccrrrrooootttt….ccccccrroootttttttt……ccccccrrrrooooottttt……”<br />
<br />
Dia semprotkan di mulut kemudian di tubuhku, aku terpaksa menelan pejuh itu. Aku terbaring lemas Adit membersihkan tubuhku dengan tisu. Aku kembali mengenakan pakaianku kembali. Ini adalah pengalaman sex pertamaku dan keperawananku direnggut di dalam angkutan. Sejak saat itu aku dan Adit sering melakukan sex dimana saja.GoodLuck1233http://www.blogger.com/profile/03385509200099133229noreply@blogger.com0